SEKILAS INFO
27-07-2024
  • 1 tahun yang lalu / PPDB SMP Negeri 2 Gondang Tahun Pelajaran 2023/2024 Mulai 1 Maret – 4 Mei 2023
  • 2 tahun yang lalu / Pemberian Vaksin dosis ke 2 kepada siswa berjalan tertib dan lancar
  • 3 tahun yang lalu / Alhamdulillaah… Penilaian Kinerja Kepala Sekolah yang dilaksanakan hari ini tanggal 10 Desember 2020 berjalan dengan lancar
2
Des 2020
2
MISTERI UMUR

Umur seseorang itu seperti sebuah sedotan. Setiap hari semakin habis karena digunting. Sedikit-demi sedikit. Tetap akan habis. Sampai kematian itu pun tiba. Menghampiri kita. Pasti. Lalu, dapatkah kita memanjangkan sedotan itu lagi? Dan dengan apa? Bagaimana?

Teringat sebuah kisah nyata yang dialami salah satu teman perempuan. Tentang kematian ayahanda tercintanya.

Dari Abu Hurairah ra. Rasul bersabda:

“Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya, dan di panjangkan umurnya, hendaklah ia menyambungkan silaturahmi”. (HR. Bukhari).

………………~*~……………

Hari berkabung itu datang di bulan Syawal. Ketika seluruh ummat muslim di belahan dunia merayakan hari raya Idul Fitri 2014 M.  Semua berjalan sewajarnya. Berkumpul dengan keluarga. Bermaaf-maafkan. Takk terkecuali keluarga kami. Ayah memang sudah mengalami sakit yang menahun. Yaitu sesak nafas dan sering kumat-kumatan. Namun agaknya kali ini berbeda. Pada hari raya ke-3 keluarga kami bersedih, sementara ibu sudah syok karena mengetahui kondisi ayah yang semenderita itu.

Pagi itu sekitar selesai sholat subuh, ayah sudah menampakkan tanda-tanda hari terakhirnya melihat dunia. Beliau terus menerus kesakitan sehingga menolak segala bantuan yang kami, anak-anak dan orang sekitar berikan. Seolah mengerti tiada sesuatu hal yang menolong kecuali Allah. Ketika sakarotul maut itu datang. Nyawa ayahku sudah sampai kerongkongan. Mungkin di waktu yang sama malaikat izroil mulai menarik nyawa ayah tercinta kami. Kamipun tak berdaya menyaksikannya. Hanya kesedihan menyelimuti suasana rumah kami. Di kamar ayah. Ibu sudah menangis sejadi-jadinya hingga hampir saja tumbang karena pingsan.  Antara tak kuat menyaksikan tragedy ini atau tidak siap kehilangan ayah. Bagiku itu sama. Sama-sama membuat ibu tak kuat menjalaninya. Aku, dan kedua kakak laki-laki ku hanya bisa pasrah, “Ya Allah, jika ini sudah menjadi takdir-Mu. Ambil ayah dalam keadaan khusnul khotimah”, bathinku. Begitu keadaan ayah sampai pukul 08.00 pagi.

Tak lama kemudian, karena masih hari lebaran beberapa tetangga kami bersilaturahmi ke rumah. Mereka mengucap salam saat memasuki pintu. Kami menyembunyikan kesedihan kami. Aku pun mempersilahkan  masuk. Seperti yang tuan rumah lakukan pada umumnya. Sewajarnya. Kami dibuat terkejut ketika ayah turun dari tempat tidurnya untuk menyambut tamu kami yang ingin bersilaturahmi. Subhanallah, sempat tidak percaya. Tapi itu memang ayah. Kami tidak salah lihat. Ibu sudah bisa lega dan tersenyum di depan para tamu.

Dan begitu seterusnya, ayah masih bersilaturahmi hingga saat adzan Dhuhur. Sungguh di luar dugaan kami. Ayah masih sebugar ini. Bukannya kami mendahului Tuhan. Tapi tadi pagi kondisi ayah memang sudah siap siaga untuk menghadap Ilahi. Kemudian setelah menunaikan sholat dhuhur, ayah bilang padaku untuk tidur siang. Sampai pada saat sore hari saat kami membangunkan ayah untuk sholat Asar, beliau sudah menutup kedua matanya untuk selama-lamanya.

Innalillahi wa inna ilaihi roji’uun…

Di hari yang fitri itu kami benar-benar kehilangan ayah. Tapi Alhamdulillah kami semua sudah merelakan dan mengikhlaskan ayah. Kami pasrahkan pada Allah SWT. Semoga ayah baahagia disana.

………………~*~……………

Itulah keajaiban silaturahmi. Yang dapat memperpanjang umur seseorang. Subhanallah.

Namun terbesit pertanyaan kembali, kenapa ayahanda teman perempuan saya hanya diberi waktu beberapa jam lebih panjang dari kematiannya? Tidak beberapa hari, minggu atau tahun. Apa memang kekuatan silaturahmi hanya se sedikit itu?

Karena Allah ingin memberitahu kepada kita mengenai sabda Nabi bahwa silaturahmi dapat memperpanjang umur. Maka benar dalam firman Allah dalam Al-Qur’an “dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran”. Subhanallah

Selama ini saya tahu dan sudah pernah membaca hadist mengenai umur ini, berkali-kali. Namun tidak sedikit pun meyakininya. Hanya tahu. Saja. Dari cerita salah satu teman perempuan. Saya pun menjadi yakin dan semakin tenang karena Allah telah memberi pengajaran kepada kita semua.

Memang benar kita tidak akan pernah tahu sebelum sesuatu terjadi pada kita sendiri.

“Barang siapa yang ingin diluaskan rizkinya, dan di panjangkan umurnya, hendaklah ia menyambungkan silaturahmi”. (HR. Bukhari).

HEBATNYA KEMISKINAN
2 Des 2020

HEBATNYA KEMISKINAN

TAUHID PEREMPUAN
2 Des 2020

TAUHID PEREMPUAN

Qomariyah, Rabu, 2 Des 2020

Buaguss banget tulisannya….
Semoga kita selalu dlm lindungan Allah dan dikarunia usia yg barokah

Balas

    Nurul Azizah Rizkiyatuz Zain, Kamis, 3 Des 2020

    Amiin… Trima kasih bu

    Balas

Pengumuman

PPDB Tahun Pelajaran 2023/2024

PPDB SMP NEGERI 2 GONDANG TAHUN PELAJARAN 2021/2022

Penilaian Akhir Semester (PAS) Ganjil